Minggu, 06 November 2016

Indahnya Menjadi Orang Miskin




Nabi Saw bersabda: Andai saja kalian mengetahui besarnya pahala disisi Allah dalam hal kefakiran, niscaya kalian akan menyukai hidup miskin dan bertambah fakir dari keadaan sekarang (Attirmidzi)
Dasar mencintai orang miskin
Rasul Saw dalam doanya selalu berharap agar beliau senantiasa didekatkan dan dapat hidup dengan orang miskin dan matipun berharap dapat dikumpulkan bersama orang miskin. Dalam kaitan ini Nabi Saw bersabda:
Perbanyaklah mengenal orang orang miskin dan buatlah jasa-jasa kepada mereka, karena sesungguhnya bagi mereka kekuasaan. Para sahabat bertanya: Ya Rasul, apa kekuasaan mereka?. Beliau menjawab : Jika terjadi hari kiamat, maka dikatakan, lihatlah orang orang yang memberikan makanan stu remukan kepada kalian, memberikan satu tegukan kepada kalian dan memberikan pakaian kepada kalian, maka peganglah tangannya dan teruslah kalian dengan mereka kesyurga
Abu Dzarr pernah mendapat nasehat dari Nabi Saw untuk selalu mencintai orang miskin sebagai berikut :
Beliau mewasiatkan agar aku mencintai orang -orang miskin, mendekati mereka, melihat kepada orang yang lebih rendah daripada aku, tidak melihat orang yang diatasku, bersilaturahim kepada mereka, meskipun mereka menjauh dan memutuskannya, memperbanyak ucapan Hauqalah yang termasuk gedung kebaikan, tidak meminta sesuatupun kepada manusia, tidak takut dicela dalam urusan agama dan mengucapkan kebenaran meskipun pahit.
Menjadi miskin bukanlah aib
Post ini tidak bermaksud agar kita menjadi miskin, namun paling tidak sebagai penggugah bahwa menjadi orang miskin bukanlah suatu yang jelek di mata Tuhan. Bahkan Rasul Saw dalam hadist disebutkan bahwa kesukaan Nabi Saw adalah kemiskinan dan beliau selalu berdoa untuk dapat selalu bersama orang miskin.
Namun kenyataan dalam kehidupan, manusia tidak terima bila dirinya jatuh miskin. Dirinya menjadi malu dan berharap segera dapat lepas dari kemiskinan, sehingga mereka terus berikhtiar dan berdoa agar diberikan rezeki yang banyak untuk melepaskan diri dari kemiskinan. Namun kenyataan lain pula menyebutkan bahwa  banyak orang yang telah banyak berusaha dan berdoa demikian, namun  tidak dikabulkan oleh Allah dan dirinya tetap miskin.
Dalam keadaan demikian, sebagai orang miskin yang berhati iman akan tidak mudah salah paham kepada Allah dan menyatakan bahwa keadaan ini sudah merupakan takdir dan rencana Allah. Tetapnya dirinya menjadi miskin hendaknya disyukuri karena beberapa keutamaan yang melekat kepada orang miskin.
Keutamaan orang miskin
Beberapa keutamaan orang miskin diambil dari beberapa sumber adalah:
1. Miskin adalah kesukaan Nabi Saw
Nabi Saw bersabda:
Sesungguhnya setiap orang memiliki kesukaan, dan kesukaanku dua hal, kemiskinan dan jihad. Maka barang siapa menyukai keduanya, maka dia benar-benar menyukaiku dan barang siapa membenci keduanya, maka benar-nemar membencik
2. Lebih utama dari orang kaya
Keutamaan orang miskin  dari orang kaya yang paling jelas adalah terkait harta, pertanggungjawaban harta orang miskin tentu lebih sedikit dibanding orang kaya dan ini dapat mempercepat orang miskin menikmati surga.
Sabda Rasulullah”Sesungguhnya orang-orang miskin kaum muhajirin mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat dengan selisih waktu empat puluh tahun. “(HR. Muslim).
2. Lebih dahulu masuk syurga
Keutamaan orang miskin sebagaimana diriwayatkan dalam Hadist nabi Saw adalah sebagai berikut:
Orang-orang miskin mengirimkan utusan kepada Nabi Saw, lalu utusan itu berkata : Ya Rasul saya utusan orang miskin kepadamu. Nabi bersabda: Selamat datang untukmu dan orang yang mengutusmu, kamu datang dari sisi kaum yang dicintai Allah.
Utusan berkata : Ya rasul. Lalu orang miskin berkata: Orang kaya membawa dan memperoleh semua kebaikan, mereka berhaji, sedangkan kami tidak mampu, mereka bersedekah, sedangkan kami tidak mampu. Bila sakit mereka bisa mengeluarkan simpanannya untuk berobat, sedangkan kami tidak mampu.
Mendengar itu, maka Nabi bersabda: Sampaikan dariku untuk orang-orang miskin, bahwa sesungguhnya orang yang sabar dari kalian dan menginginkan pahala, maka baginya tiga hal yang tidak satupun darinya dimiliki orang kaya. Adapun 3 hal itu sbb:
  • Pertama adalah di dalam syurga ada kamar dari yaqud merah yang terlihat oleh penghuni syurga sebgaimana penghunia dunia melihat bintang-bintang. Tidak dapat masuk kamar itu, kecuali Nabi miskin, Syahid miskin dan mukmin miskin.
  • kedua bahwa orang-orang miskin masuk syurga sebelum orang-orang kaya dengan selisih setengah hari akhirat yaitu sekitar 500 tahun, mereka bersenang-senang disyurga dimana mereka ingin. Sulaiman As juga masuk syurga setelah para Nabi lainnya dengan selisih 40 tahun karena nikmat kerajaan yang diberikan kepadanya.
  • ketiga jika orang miskin mengucapkan Tasbih, tahlil dan tahmid dengan ikhlash dan orang kaya mengucapkan hal serupa, maka orang kaya tidak dapat mengejar orang miskin meskipun beserta ucapan itu dia menafkahkan sepuluh riu dirham. Demikian juga amal-amal kebaikan.
Maka utusan itu kembali kepada orang-orang miskin dan menceritakan hal itu. Maka mereka berkata: Kami ridha, wahai Tuhan, kami puas wahai Tuhan
3. Hisab mereka lebih singkat di akhirat
4. Ladang amal bagi orang kaya
Orang miskin juga dapat bermanfaat bagi orang kaya karena posisinya sebagai ladang amal bagi orang kaya, apa jadinya kalau dimuka bumi ini kaya semuanya.
5. Sedikit penyesalannya
Penyesalan mereka lebih sedikit, karena orang-orang kaya diakhirat berharap menjadi orang miskin, sedangkan orang miskin tidak berharap menjadi orang kaya.
6. Selalu diliputi pahala
Jika orang miskin menginginkan sesuatu namun tidak terpenuhi, maka dia mendapat pahala.
7. Lebih utama bila miskin namun tetap bersedekah
Keutamaan orang miskin akan lebih luar biasa dan akan nampak menakjubkan lagi apabila  orang yang ditakdirkan miskin, namun dapat terus bersedekah. Bila orang kaya bersedekah itu normal.
Banyak kisah menyentuh hati dari perbuatan orang miskin seperti seorang gembala yang rela memberikan bekalnya selalu kepada anjing yang kelaparan dan ia akhirnya memilih berpuasa atau kisah orang miskin yang hanya memiliki baju 1-2 lembar pakaian direlakannya untuk diberikannya kepada musafir yang menurutnya tentu lebih membutuhkan agar dapat melanjutkan perjalanan. Mereka semua akhirnya mendapat kebahagiaan.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar